Saturday, 14 June 2008

TUGAS PENGAWAS ADALAH MENGAWAS


Mengawas adalah pekerjaan yang aneh. Soal telah selesai dibuat, digandakan, kemudian pada hari H yang sudah ditentukan dibagikan kepada siswa. Dengan batasan waktu yang disepakati, dikerjaklannlah soal tersebut oleh siswa.Dan saat mengerjakan soal siswa diawasi oleh pengawas. Pengawas berfungsi sebagai pengawas. Pengawas memang tugasnya mengawasi siswa yang sedang ujian. Mengawas bukanlah pekerjaan guru yang utama, tugas guru adalah mengajar. Kalaupun ada guru jadi pengawas, itu dilakukan hanya sekali-kali, tidak rutin setiap hari.Sebagai pengawas ada beberapa hal yang harus dipersiapkan dan diperhatikan, agar tugas mengawasnya berjalan dengan sukses dan lancar. Yang pertama, Pengawas harus punya mata yang awas, jeli dan tajam seperti mata elang. Kalo gus dur jadi pengawas bisa gak? Ya bisa aja, gitu aja kok repot. Ya gitu-gitu juga kan Gus dur itu pengawas dan penjaga hati rakyat Indonesia. Dalam kekurangannya dia itu hadir memberi kebaikan dan kedamaian.

TIPS BELAJAR EFEKTIF DAN


1. PERbANYAK sHALAt Dhuha n Tahajud
2. KurANGI nONtON tELEvISI
3. Ikut BIMbEL N kURANGi bERMAIn
4. Setelah BacA Buku Paket, DITUTUP, KemudiAN DICATAT POiNT2 Penting
5. Belajar TIDAK Sekaligus (DICICIL) ‘N Punya Waktu BELAJAR DIRUMAH ± 1 JAM
6. Belajar SAMBIL DENGERin Musik, SIStem Kebut SEmalam (SKS)
7. MALAm meringkas MATERi, Tidur, Pagi Jam 4 dibaca lagi dan DIHAFAL lAgi
8. Belajar HABIS-HABISAN saat menjelang ulangan, Malam BISA BELAJAR ± 2 JAM
9. Kerjakan PR DiRUmah, SeteLAH ITU belajar untuk BEsok
10. PINtar-PINTAR BAGI Waktu, Waktunya MAIN, YA
main, waktunya Belajar ya belajar
11. Ikut Privat n PUnya Target LulUs UN (Kls 3)
12. TerGanTung GurUnya, Kalo Enak TermOTIvasi, Kalo
Gak enak, SUsah Belajarnya
13. Kalo ADA Pelajaran Yang TIdak DiMengerti, Tanya
SAMA teman, GURU Atau ORTU (Siapa Saja Yang
BISA)
14. Kalau PunYa Kemauan Yang KUAt Pasti Bisa Masuk
Pelajaran DENGan Baik
15. Bukan MengHafal PELAJaran Tapi Mencoba
MENGERti Maksud DARi Pelajaran TErseBUT
16. Pelajaran EKSak, Banyak LaTihan
Pelajaran SOSIal N umuM dirIngkas dan diHaFal
17. Mendengarkan GURU ketIKa Sedang MeneranGkan
PelajAran


SEMOGA BERMANFAAT
DAN MEMBERI INSPIRASI POLA BELAJAR KITA SEMUA


Keterangan :

Tips Ini didapatkan dari Sharing diantara anak-anak XA, hari senin, tanggal 28 April 2008.

MASJID DAN BERMEGAH-MEGAHAN


Dari berbagai hadist disebutkan bahwa Allah melarang kita bermewah-mewahan, termasuk dalam menghias Masjid. Kemewahan Masjid adalah salah satu tanda dari dekatnya kiamat.

Aksi Rasululah saw, saat pertama hijrah ke Madinahialah membangun Masjid. Dindingnya dari tanah liat, tiangnya batang kurma, lantainya pasir dan atapnya pelepah kurma. Apakah karena kondisi ekonomi masih prihatin? Ternyata tidak. Dalam kitab Dalail Al-Nubuwwah, Al-Baihaqi meriwayatkan dari Ubadah ibn Shamit bahwa kaum Anshar mengumpulkan harta dan mendatangi Rasulullah SAW. Mereka berkata, ”wahai Rasulullah, bangunlah masjid dan hiasilah seindah-indahnya dengan harta yang kami bawa ini. Sampai kapan kita harus salat di bawah pelepah kurma?”.

Beliau menjawab, ”Aku mau seperti Saudaraku Nabi Musa AS. Masjidku cukup seperti gubuk tempat berteduh beliau AS.” Dijelaskan bahwa Ukuran gubuk Nabi Musa AS sedemikian rendahnya sehingga bila Rasululah saw, mengangkat tangannya maka atapnya tersentuh.

Kisah ini menegaskan bahwa kesederhanaan arsitektur Masjid Nabawi yang asli di Madinah bukanlah karena kurang biaya. Tetapi memang disengaja oleh Rasulullah saw untuk diteladani umat Islam.

Sangat ironis bahwa justru masjid Nabawi di Madinah saat ini dibangun super mewah dan sangat boros energi. Saking mahalnya, pintu dikunci setiap jam 10 malam karena takut ada pencuri perhiasan emas murni di dalamnya.

Dan anehnya kita ikut berbangga untuk hal yang dikecam oleh Rasulullah SAW itu. Alasan klasiknya ialah demi syiar islam, bangunan masjid harus lebih megah dari bangunan sekitarnya, bahkan nyohor untuk lebih mewah dari gereja dan kuil.

KETERBATASAN BAHASA

Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi bagi umat manusia. Dan itu bukan hanya monopoli manusia saja, tumbuhan dan hewan pun memiliki alat komunikasi, dan memang setiap makhluk ciptaan Tuhan memiliki bahasanya masing-masing. Ada yang berbunyi, atau hanya sekedar isyarat, seperti orang bisu berkomunikasi melalui isyarat gerak tangan.

Bahasa adalah ekspresi jiwa, merupakan sebuah luapan dari apa-apa yang kita rasakan dan kita pikirkan. Tentang rasa sakit, sedih, senang, bahagia ataupun tentang apa yang kita pikirkan, memahami sesuatu, menganalisa dan menuangkannya dalam bentuk bahasa, secara oralmaupun literal. Tapi sejauh mana bahasa bisa mengungkapkan semua ekspresi jiwa, rasa dan nalar. Sebagai alat, jelas bahasa memiliki keterbatasan. Hingga tak heran apabila kita masih mendengar, ada orang yang berkata, “persaan ini sulit untuk diucapkan dalam kata-kata.” Atau keadaan ini tak bisa dijabarkan hanya dengan kata-kata” Ini menunjukkan bahwa bahasa tidak selalu bisa mewakili dari rasa dan nalar yang begitu kaya dan luas jangkauannya, atau bisa jadi, bahasa sangat tergantung oleh orang yang menggunakannnya. Kalau orang tersebut cukup cerdas dan memiliki kekakyaan kosa kata dan sturukturnya kemungkinan besar, orang itu bisa mengekspresikan rasa dan nalarnya melalui bahasa.

Tapi yang pasti bahasa memiliki dua sisi psikologi bagi manusia yang menggunakannya. Ada yang mempersempit jiwa, ada juga yang dapat meluaskan jiwa, cakrawala menerawang jauh mwencapai rasa kemanusiaan atau bahkan rasa keilahian.

Tiada Tuahan yang lain , selain Allah! – Tiada yang lain, selain dirimu!, Merupakan ungkapan dari ikrar yang sangat dipaksakan. Padahal orang yang mengucapkna ikrar tersebut tahu….bersambung

Wednesday, 11 June 2008

BANGKIT ITU


Bangkit itu, susah.
Susah melihat orang lain susah,
Senang melihat orang lain senang.
Bangkit itu takut.
Takut korupsi, takut makan yang bukan haknya
Bangkit itu mencuri.
Mencuri perhatian dunia dengan prestasi
Bangkit itu marah.
Marah jika martabat bangsa dilecehkan,
Bangkit itu malu.
Malu jadi benalu.
Malu karena minta melulu
Bangkit itu tidak ada.
Tidak ada kata menyerah,
Tidak ada kata putus asa
Bangkit itu aku, untuk Indonesia ku
Versi Dedy Mizwar


Bangkit itu, susah.
Susah payah demi mengejar cita-cita setinggi langit,
Bangkit itu takut.
Takut nyontek, takut mengambil yang bukan haknya
Bangkit itu mencuri.
Mencuri perhatian guru, teman dan orang tua dengan prestasi
Bangkit itu marah.
Marah jika kemalasan dan kebodohan terus saja melenakan,
Bangkit itu malu.
Malu bila tidak naik kelas.
Malu karena jadi beban orang tua selalu
Bangkit itu tidak ada.
Tidak ada kata menyerah,
Tidak ada kata putus asa
Bangkit itu aku, untuk diriku, sendiri.

Versi Avatar Jack

HARI INI KITA DIKEPUNG


Hari ini Kita dikepung oleh Kebodohan
Kemiskinan
Kemalasan

Dari berbagai penjuru
Dan berbagai arah

Sesungguhnya
Bumi yang kita pijak ini adalah logam mulia
Bercampur susu
Kaya dan sangat subur

Tapi,
Kekayaan dan kesuburan ini telah membuat anak-anaknya
Menjadi pemalas, lamban dan bodoh

Sejak kemarin sudah begitu,
Hari ini pun begitu
Dan esok pun pasti sama

Tradisi yang salah terus saja kita teruskan

Depok, 11 Juni 2008

Monday, 9 June 2008

SEANDAINYA AKU KI HAJAR DEWANTARA

Reff 1
Aku sedih melihat wajah pendidikan saat ini
Sesungguhnya dia belumlah tua,
Tapi tubuhnya telah renta digrogoti banyak masalah

Korupsi yang merajalela
Korupsi yang sulit diberantas
Nepotisme yang terus menjadi-jadi

Reff 2
Karena apa itu semua,
Sudah pasti karena pendidikan yang bobrok di Negeri ini.

Reff 1
Kaum Buruh terus demo menuntut kenaikan gaji
Pengangguran tiap tahun terus meningkat
Kaum ibu resah, harga-harga membumbung tinggi
Reff 2

Reff 1
Kesejahteraan guru terlunta-lunta
Tak jarang guru ngobjek sana, ngobjek sini
Siswa akhirnya jadi korban
Kelas penuh dengan siswa, tapi gurunya gak ada

Reff 1
Kekayaan alam Indonesia habis terjual ke negeri tetangga
Dari hasil tambang, minyak bumi, emas, perkebunan kopi, karet, tebu, kelapa sawit, laut dan perikanan, sampai pulau-pulau dan pasir pun ikut tergadai
Reff 2

Aku sedih melihat wajah pendidikan saat ini
Tapi aku sayup-sayup mulai mendengar
Pendidikan di Indonesia telah melahirkan mahasiswa yang menjadi pembaharu di Negeri ini.
Pendidikan di Indonesia telah melahirkan pemenang olimpiade fisika tingkat internasional
Sayup-sayup aku juga mendengar
Anggaran pendidikan akan naik 30 % dari anggaran yang sudah ada.
Semoga kabar baik berikutnya terus terdengar lebih sering
Mahasiswa Indonesia tetap idealis, kritis sebagai agen pembaharu.
Semoga kedepan,
Akan lebih banyak Habibie lahir di bumi tercinta ini, Indonesia
Hidup Indonesia

Tuesday, 3 June 2008

PEMBANTAIAN UMAT MANUSIA

Ketika Alam Semesta sudah tercipta, manusia terbentuk melalui tangan Tuhan sendiri dengan hukum kausal serta norma-norma telah melekat di dalamnya. Tuhan pun menurunkan kebaikan ke muka bumi dan juga temannya, kejahatan. Segala sesuatu diciptakan Tuhan dengan sebab, akibat dan dua kemungkinan yang saling bertolak belakang. Tapi yang jelas perbedaan itu diciptakan bukan untuk saling menghilangkan salah satunya. Perbedaan itu dibuat untuk saling mengisi dan melengkapi. Agar hidup lebih berwarna, daripada sekedar basa-basi, hitam dan putih. Dalam kamus filsafat, inilah yang disebut dialektika abadi untuk kesempurnaan hidup yang lebih baik.
Akan terkesan naïf dan picik apabila kita terlalu asyik mengagungkan kebaikan dan menistakan kejahatan. Yang bijak bersikap terhadap keduannya adalah keseimbangan. Dimana kita berlaku adil, toh keduanya bermanfaat bagi kehidupan kita sehari-hari. Belajar memahami keduanya merupakan pilihan cerdas agar hidup lebih bermakna. Bagaimana kita bisa mengetahui yang jahat, kalau kita tidak mengetahui apa itu kebaikan? Begitu pun sebaliknya.
Ketika orang banyak membicarakan masyarakat sipil yang madani, dalam benak dan mimpi banyak orang itu adalah masyarakat yang hidup dengan tenang, teratur, bertata karma, ramah, hukum ditegakkan, keadilan dijunjung tinggi, demokratis, penuh cinta kasih dan jauh dari kekerasan, dendam, pembunuhan, pencekalan, pemerasan, perkosaaan tubuh dan hak asasi manusia. Dan yang lebih penting dari itu semua, jauh dari korupsi, kolusi, nepotisme, arogansi, dan sikap otoriter pemerintahan yang berkuasa. Apakah itu masyarakat Madani? Apakah mungkin dalam sebuah komunitas manusia, kejahatan tidak pernah terjadi? Padahal kita tahu kejahatan bisa saja terjadi dimana-mana, pada masyarakat sipil ataupun masyarakat militer yang otoriter.
Dan memang dalam sejarah manusia yang cukup purba, pertentangan masyarakat sipil dan militer telah terjadi ratusan tahun yang lalu di Yunani Kuno. Dimana Athena merupakan lambang masyarakat sipil dan Sparta simbol masyarakat militer. Perang pun tak terelakkan sering terjadi. Darah tumpah ke bumi, manusia sesama manusia saling membunuh. Inikah hakikat kemanusiaan atau rekayasa Maha Agung yang tak terelakkan. Boleh miris hati, tapi harus jeli. Ternyata dibalik peperangan antar umat manusia, tergapailah puncak kreatifitas yang progresif. Ketika masih terjadi perang Dingin antara dua negara adidaya, Amerika Serikat dan Uni Soviet mengalami kemajuan yang pesat dalam bidang ilmu dan teknologi. Karena tercatat dalam perang itulah proyek ruang angkasa dimulai dan manusia berhasil menginjakkan kakinya di bulan. Ternyata perang tidak selalu berdampak negatif, karena memang segala sesuatu memiliki sebab dan akibat. Baik dan Buruk, positif dan negatif.
Saya tidak ingin mengatakan bahwa sipil lambang kebaikan dan militer simbol kejahatan, Karena baik sipil dan militer sama-sama memiliki kebaikan dan kejahatan. Hanya saja manusia memang selalu mempunyai kecenderungan, mana yang lebih berkembang, kebaikankah? Atau kejahatan?. Inilah yang membedakan manusia dengan Tuhan. Tuhan tidak memiliki kecenderungan, karena Tuhan Maha Adil dan Maha Seimbang. Dengan kekuasaannyalah Tuhan bisa menggenggam kejahatan dan kebaikan dengan netral. Dia bisa menciptakan malaikat yang baik dan patuh karena dia Sumber Kebaikan. Dia bisa menciptakan iblis yang jahat karena Dia sumber kejahatan. Dia bisa menciptakan surga yang damai karena Dia memang sumber kedamaian. Dia bisa menciptakan neraka yang keras dan kejam, karena Dia memang sumber kekerasan dan kekejaman. Kebaikan dan kejahatan berasal dari Rahim yang sama, Tuhan Semesta Alam.
Sejarah kekerasan terhadap umat manusia telah berlangsung lama. Dari sejak zaman Pra Homosapiens dengan hukum rimbanya. Pembunuhan Habil oleh Qabil, musnahnya umat manusia karena air bah di zaman nabi Nuh. Sebagian mati, sebagian lagi terselamatkan. Dan kalau dilihat pola kekerasan dan pembantaian umat manusia di zaman para nabi, Tuhan seakan tak pernah bosan untuk terus membantai umat manusia yang lalai dari seruan kebaikannya. Baik dengan gejala Alam, gunung meletus, gempa bumi, banjir, wabah penyakit, ataupun dendam peperangan. Dan pada umat yang bertakwa dan mengikuti seruan Nabi Allah, mereka diselamatkan dan ditugaskan menyebarkan agama Allah di muka bumi. Lalu apabila mulai menyimpang lagi, terus dibantai lagi, seperti perjalanan sejarah bangsa Israel. Seakan-akan kita bisa menyimpulkan sendiri. Bahwa hanya generasi terbaik dan bertakwa saja yang akan selalu dibela Allah. Tapi jangan salah dan menyimpulkan terlalu gegabah, bahwa kebaikan akan menang dan kejahatan akan musnah. Ini terlalu mengada-ada, sebab jika kejahatan musnah, kebaikan pun akan hilang, begitu sebaliknya. Keduanya akan selalu abadi, mencari sintesis yang lebih baik.
Zaman para nabi telah selesai, tapi pembantaian belum selesai. Dan kekerasan masih saja terjadi, bahkan pada hitungan detik saat ini. Buka mata, buka hati, lihat saja semua media, baik cetak, maupun elektronik, hari kemarin, hari ini dan seterusnya, kejahatan belum sirna dan kebaikan pun masih tetap menghias hari-hari dengan siklus yang silih berganti. Akhirnya, aku hanya ingin mengatakan hargai dan pelajarilah kejahatan, agar kita bisa lebih menghargai kebaikan dan menikmati apa itu kebaikan.
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat :
“Sesungguhnya aku akan menciptakan seorang khalifah di atas muka bumi”, maka malaikat menjawab, “adakah patut Engkau jadikan diatas bumi orang yang berbuat bencana dan menumpahkan darah, sedang kami selalu bertasbih memuji Engkau dan menyucikan Engkau? Allah berfirman : “Sesungguhnya Aku mengetahui apa-apa yang tiada kamu ketahui.” Tuhan memang Sang Maha Rekayasa.
Depok, 4 Juni 2008

DEPENDENCE

Dalam suatu analisa ekonomi sekarang ini, dan memang sudah dimulai di zaman Orde Baru, Indonesia dalam situasi ekonomi yang sangat dependence (ketergantungan) pada bantuan dana luar negeri, terutama IMF dan Amerika Serikat. Yang melalui bantuan hutangnya, bukan hanya ekonomi Indonesia saja yang berubah, tapi juga kebijakan politik pemerintah dan merembes pada bidang-bidang yang lain.

Para ekonom yang kritis dan dan juga mahasiswa yang kritis melihat gejala ini sangatlah tidak baik dan berbahaya bagi perkembangan masa depan Indonesia. Bila beruntung, dan Indonesia dapat melunasi hutangnya di kemudian hari, lalu mandiri, maka intervensi Luar Negeri tidak begitu besar di sini. Tapi bila tidak, sepertinya penjajahan akan terus berlangsung dalam bentuk yang lain, yaitu penjajahan ekonomi. Jadi semua sepakat, sikap dependence secara vertical tidak baik bagi perkembangan masa depan Indonesia.

Mungkin ini memang sudah menjadi mental bangsa Indonesia, seperti apa yang diamati oleh Koentjaraningrat dan ditulis dalam bukunya, Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan, bahwa nilai-nilai mentalitas yang berkembang di Indonesia adalah terlampau berorientasi vertical kearah atasan, kearah orang yang senior, kearah yang berpangkat tinggi, yang selalu harus dimintai restu dulu. Mentalitas seperti itulah yang membuat pembangunan di Indonesia tersendat-sendat dan bila tetap diteruskan akan mematikan jiwa yang ingin berdiri sendiri, berusaha sendiri dan akan menyebabkan timbulnya sikap tidak percaya kepada kemampuan diri sendiri.

Dikaitkan dengan konsep agam tentang mentalitas vertical, masih ada sebagian besar umat beragama yang dalam bersikap terhadap Tuhan juga begitu dependence. Bukan berarti kita tidak mengakui adanya Tuhan dan tidak membutuhkan-Nya. Seharusnyalah juga kita ingat firman Tuhan yang berbunyi, bahwa Tuhan tidak akan membantu suatu kaum lepas dari kesulitan dan masalah, apabila kaum itu sendiri tidak mau berusaha menyelesaikannya sendiri. Hingga kesadaran yang harus muncul dalam setiap kalbu manusia adalah bahwa fungsi dari ritual ibadah dan doa-doa yang dipanjatkan pada-Nya adalah untuk selalu kita hidup disiplin, percaya diri, teguh terhadap pendirian dan tidak lupa, kerja keras untuk meraih cita-cita yang kita harapkan. Jadi bukan dependence terhadap Tuhan dengan cara yang pasif, sebab tanpa usaha kerja keras semua itu tidaklah berarti apa-apa. Dan hanya bisa jadi, jatuh pada sia-sia.

Kembali pada masalah ekonomi dan politik indonesia saat ini. Akan terasa miris dilihat, ternyata teman-teman mahasiswa jatuh pada dilemma rasionalitas. Mereka berdemonstrasi, mengecap intervensi IMF dan menolak hutang baru dari CGI, tapi disatu pihak kini menentang penghentian subsidi BBM dan subsidi-subsidi yang lainnya. Rakyat dan mahasiswa, ingin pemerintah bisa lepas dari subsidi IMF ataupun CGI, tapi rakyat dan mahasiswa sendiri tidak siap subsidi-subsidi dari pemerintah dihentikan. Ini benar-benar dilemma, dan kita harus berani menjawab, siapa yang lebih tergantung pada siapa?
Depok, 3 Juni 2008

Wednesday, 14 May 2008

INDONESIA SENDIRI

Di sudut ruang yang lembab dan hampa
ku lihat Indonesia menangis
tubuhnya layu
lemah terkulai
rasakan penderitaan begitu kelam
sejarah panjang telah mengajarinya
Betapa rakus dan serakah menggerogoti
Kemalasan dan ketidakpedulian
membetotnya pada lembah kenistaan
Semua sakit dan nestapa
Akhirnya hanya dia sendiri yang rasakan

Di sudut ruang yang lembab dan hampa
Kulihat Indonesia menangis

Suatu hari,
Aku ingin Indonesia Bangkit
Bersama fajar lantas menghadap ke Matahari
mendendangkan lagu-lagu penuh sukacita
kadang tertawa,
menangis dan
bergumam

Sambil terus menyanyi dan menari
dia mengalami suatu puncak kebahagiaan
bersama
Pemimpin dan rakyatnya

Wednesday, 16 April 2008

SENIORITAS

Senioritas Dalam Islam

Dalam Islam yang namanya senioritas itu dibenarkan. Namun senioritas dalam arti yang positif dan diajarkan sesuai dengan tuntunan Allah melalui teladan para nabinya.
Senioritas yang kita ketahui dan mungkin pernah kita alami adalah senioritas dalam pengertian dan cara yang salah. Contohnya adik kelas mendapat tekanan, baik mental maupun fisik dari kakak kelas. Katanya sih niatnya baik, tapi niat baik kalau caranya salah, hasil akhirnya pun pasti salah. Seperti Robin Hood atau jawara betawi si Pitung, punya niat baik menolong rakyat miskin yang kelaparan, tapi uangnya di dapat dari hasil merampok.
Senioritas dalam Islam mengajarkan bahwa seorang anak baru bisa dikatakan sebagai anak yang soleh dan solehah, kalau dia mau berbakti dan menurut pada orang tua kandung, guru atau orang tua yang ada dilingkungan sekitar. Jadi Konteksnya adalah kesadaran dalam diri masing-masing individu.

Senioritas dengan cara salah yang sering kita jumpai di sekolah-sekolah manapun, baik local di dalam negeri maupun di luar negeri. Dan ini merupakan bentuk kegagalan dari pendidikan secara umum. Dirumah, Orang tua gagal membuat anak bisa menghormati orang yang lebih tua, entah itu ibu, bapak, kakak, atau saudaranya yang lain. Di Sekolah, guru juga gagal menanamkan nilai saling hormat-menghormati sesame teman, adik kelas atau kakak kelas, bahkan guru sekalipun. Di lingkungan, Masyarakat pun punya andil dalam kegagalan tersebut. Hingga tegur sapa antar tetangga kini sudah jarang dilakukan, apalagi saling mengenal lebih dalam.
Padahal, kalau Orang tua, guru dan masyarakat berhasil mendidik anak menghargai nilai-nilai tersebut, saling hormat-menghormati, patuh pada orang tua, guru dan orang yang lebih tua, maka senioritas kakak kelas pada adik kelas tidak perlu terjadi.
Sekali lagi, saya tekankan munculnya senioritas kakak kelas pada adik kelas adalah kegagalan orang tua, Guru dan masyarakat.Dalam Islam sesungguhnya sudah dijelaskan secara gamblang, bahwa orang tua wajib mendidik anak-anaknya, agar memiliki mental dan fisik yang berkualitas. Kalau sang anak menolak, orang tua berhak memaksanya secara paksa.

KUALITAS PENDIDIKAN TERBAIK DI DUNIA

Oleh : Andri Aji Saputro (HFI)

Tahukah Anda negara mana yang kualitas pendidikannya menduduki
peringkat pertama di dunia? Kalau Anda tidak tahu, tidak mengapa
karena memang banyak yang tidak tahu bahwa peringkat pertama untuk
kualitas pendidikan adalah Finlandia. Kualitas pendidikan di negara
dengan ibukota Helsinki, dimana perjanjian damai dengan GAM
dirundingkan, ini memang begitu luar biasa sehingga membuat iri semua
guru di seluruh dunia.

Peringkat I dunia ini diperoleh Finlandia berdasarkan hasil survei
internasional yang komprehensif pada tahun 2003 oleh Organization for
Economic Cooperation and Development (OECD). Tes tersebut dikenal
dengan nama PISA mengukur kemampuan siswa di bidang Sains, Membaca,
dan juga Matematika. Hebatnya, Finlandia bukan hanya unggul secara
akademis tapi juga menunjukkan unggul dalam pendidikan anak-anak lemah
mental. Ringkasnya, Finlandia berhasil membuat semua siswanya cerdas.
Lantas apa kuncinya sehingga Finlandia menjadi Top No 1 dunia? Dalam
masalah anggaran pendidikan Finlandia memang sedikit lebih tinggi
dibandingkan rata-rata negara di Eropa tapi masih kalah dengan
beberapa negara lainnya.

Finlandia tidaklah mengenjot siswanya dengan menambah jam-jam belajar,
memberi beban PR tambahan, menerapkan disiplin tentara, atau
memborbardir siswa dengan berbagai tes. Sebaliknya, siswa di Finlandia
mulai sekolah pada usia yang agak lambat dibandingkan dengan
negara-negara lain, yaitu pada usia 7 tahun, dan jam sekolah mereka
justru
lebih sedikit, yaitu hanya 30 jam perminggu. Bandingkan dengan Korea,
ranking kedua setelah Finnlandia, yang siswanya menghabiskan 50 jam
perminggu

Lalu apa dong kuncinya? Ternyata kuncinya memang terletak pada
kualitas gurunya. Guru-guru Finlandia boleh dikata adalah guru-guru
dengan kualitas terbaik dengan pelatihan terbaik pula. Profesi guru
sendiri adalah profesi yang sangat dihargai, meski gaji mereka
tidaklah fantastis. Lulusan sekolah menengah terbaik biasanya justru
mendaftar untuk dapat masuk di sekolah-sekolah pendidikan dan hanya 1
dari 7 pelamar yang bisa diterima, lebih ketat persaingainnya
ketimbang masuk ke fakultas bergengsi lainnya seperti fakultas hukum
dan kedokteran! Bandingkan dengan Indonesia yang guru-gurunya dipasok
oleh siswa dengan kualitas seadanya dan dididik oleh perguruan tinggi
dengan kualitas seadanya pula.

Dengan kualitas mahasiswa yang baik dan pendidikan dan pelatihan guru
yang berkualitas tinggi tak salah jika kemudian mereka dapat menjadi
guru-guru dengan kualitas yang tinggi pula. Dengan kompetensi tersebut
mereka bebas untuk menggunakan metode kelas apapun yang mereka suka,
dengan kurikulum yang mereka rancang sendiri, dan buku teks yang
mereka pilih sendiri. Jika negara-negara lain percaya bahwa ujian dan
evaluasi bagi siswa merupakan bagian yang sangat penting bagi kualitas
pendidikan, mereka justru percaya bahwa ujian dan testing itulah yang
menghancurkan tujuan belajar siswa. Terlalu banyak testing membuat
kita cenderung mengajar siswa untuk lolos ujian, ungkap seorang guru
di Finlandia. Padahal banyak aspek dalam pendidikan yang tidak bisa
diukur dengan ujian. Pada usia 18 th siswa mengambil ujian untuk
mengetahui kualifikasi mereka di perguruan tinggi dan dua pertiga
lulusan melanjutkan ke perguruan tinggi.

Siswa diajar untuk mengevaluasi dirinya sendiri, bahkan sejak Pra-TK!
Inimembantu siswa belajar bertanggungjawab atas pekerjaan mereka
sendiri, kata Sundstrom, kepala sekolah di SD Poikkilaakso, Finlandia.
Dan kalau mereka bertanggungjawab mereka akan bekeja lebih
bebas.Guru tidak harus selalu mengontrol mereka.

Siswa didorong untuk bekerja secara independen dengan berusaha mencari
sendiri informasi yang mereka butuhkan. Siswa belajar lebih banyak
jika mereka mencari sendiri informasi yang mereka butuhkan. Kita tidak
belajar apa-apa kalau kita tinggal menuliskan apa yang dikatakan oleh
guru. Disini guru tidak mengajar dengan metode ceramah, Kata Tuomas
Siltala, salah seorang siswa sekolah menengah. Suasana sekolah sangat
santai dan fleksibel. Terlalu banyak komando hanya akan menghasilkan
rasa tertekan dan belajar menjadi tidak menyenangkan, sambungnya.

Siswa yang lambat mendapat dukungan yang intensif. Hal ini juga yang
membuat Finlandia sukses. Berdasarkan penemuan PISA, sekolah-sekolah
di Finlandia sangat kecil perbedaan antara siswa yang berprestasi baik
dan yang buruk dan merupakan yang terbaik menurut OECD.

Remedial tidaklah dianggap sebagai tanda kegagalan tapi sebagai
kesempatan untuk memperbaiki. Seorang guru yang bertugas menangani
masalah belajar dan prilaku siswa membuat program individual bagi
setiap siswa dengan penekanan tujuan-tujuan yang harus dicapai,
umpamanya: Pertama, masuk kelas; kemudian datang tepat waktu;
berikutnya, bawa buku, dlsb. Kalau mendapat PR siswa bahkan tidak
perlu untuk menjawab dengan benar, yang penting mereka berusaha.

Para guru sangat menghindari kritik terhadap pekerjaan siswa mereka.
Menurut mereka, jika kita mengatakan "Kamu salah" pada siswa, maka hal
tersebut akan membuat siswa malu. Dan jika mereka malu maka ini akan
menghambat mereka dalam belajar. Setiap siswa diperbolehkan melakukan
kesalahan. Mereka hanya diminta membandingkan hasil mereka dengan
nilai sebelumnya, dan tidak dengan siswa lainnya. Jadi tidak ada
sistem ranking-rankingan. Setiap siswa diharapkan agar bangga terhadap
dirinya masing-masing.

Ranking-rankingan hanya membuat guru memfokuskan diri pada segelintir
siswa tertentu yang dianggap terbaik di kelasnya. Kehebatan sistem
pendidikan di Finlandia adalah gabungan antara kompetensi guru yang
tinggi, kesabaran, toleransi dan komitmen pada
keberhasilan melalui tanggung jawab pribadi. Kalau saya gagal dalam
mengajar seorang siswa, kata seorang guru, maka itu berarti ada yang
tidak beres dengan pengajaran saya! Benar-benar ucapan guru yangsangat bertanggungjawab.

Tuesday, 8 April 2008

SEKILAS SEKOLAH AVICENNA CINERE


SMP-SMA Avicenna Cinere merupakan sekolah yang sudah berpengalaman. Nama Sekolah Avicenna berasal dari nama seorang Ilmuwan ”Ibnu Sina” yang sangat berjasa bagi perkembangan Ilmu Pengetahuan Modern, yang kemudian nama Ibnu Sina dikenal secara global menjadi AVICENNA.

Cikal bakal sekolah AVICENNA CINERE tidak terlepas dari SMP-SMA Labschool Cinere yang berdiri pada tahun 2002 hasil kerjasama dengan Yayasan Pembina Universitas Negeri Jakarta ( YP UNJ ). Pada tahun 2007 pengelolaan sekolah ini berada di bawah MEDCO FOUNDATION sebagai bentuk Coorporate Social Responsibilty ( CSR ).

VISI :
Avicenna Cinere merupakan sekolah dengan karakter unggul, berbasis sains , teknologi dan lingkungan

MISI :
Misi yang akan dijalankan sekolah Avicenna adalah :
v Memberikan layanan pembelajaran dengan nilai-nilai agamau dan budaya bangsa untuk membentuk siswa-siswa yang memiliki budi pekerti dan akhlak mulia;
v Membentuk warga sekolah yang sehat jasmani dan rohani
v Menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan kondusif
v Membawa warga sekolah peduli terhadap lingkungan hidup
v Memberikan layanan belajar berbasis sains dan teknologi tepat guna
v Membangun kesadaran warga sekolah untuk menerapkan dan memanfaatkan teknologi tepat guna
v Membangun warga sekolah yang berkarakter,kreatif,mandiri,berwawasan kebangsaan dan global serta memiliki jiwa kepemimpinan yang tangguh.
v Menumbuhkan jiwa wirausaha (enterpreneurship).


KURIKULUM :

SMP-SMA AVICENNA CINERE menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) dengan memperhatikan perkembangan individu berdasarkan keragaman minat, bakat, dan keunggulan setiap siswa. Kurikulum diperkaya sesuai dengan perkembangan sains dan teknologi.


TENAGA PENGAJAR :

Tenaga pengajar terdiri dari lulusan S1 dan S2 dari berbagai perguruan tinggi terkemuka dan berpengalaman dalam dunia pendidikan, serta memiliki kompetensi sesuai dengan bidangnya. Sebagai penjaminan mutu, tenaga pengajar secara berkala mengikuti pelatihan dan pengembangan SDM di lingkungan Medco Foundation.

LAYANAN PEMBELAJARAN :

Pola layanan pembelajaran kepada peserta didik diarahkan pada layanan self regulated learning ( SRL ) yang mengedepankan aspek kebutuhan pembelajaran. Dengan SRL akan memunculkan kemandirian siswa terhadap kebutuhan belajarnya. Untuk mendukung program layanan ini maka pembelajaran di arahkan pada pembelajaran yang menyenangkan pada kelas-kelas konsentrasi dengan metode learning project.

FASILITAS BELAJAR :

Fasilitas yang lengkap merupakan kebutuhan yang mendasar bagi ketercapaian proses belajar mengajar di sekolah Avicenna Cinere. Untuk itulah maka fasilitas yang disediakan meliputi :
v Ruang kelas ber- AC
v Laboratorium ( Fisika, Kimia dan Biologi )
v Laboratorium Komputer yang dilengkapi internet dan Hot spoot
v Ruang Multimedia
v Perpustakaan yang akan dilengkapai dengan digital Library
v Ruang Serba Guna
v Ruang OSIS dan PMR
v Ruang Studio Band ( SMA )
Selain fasilitas di atas sekolah Avicenna dilengkapi dengan fasilitas penunjang antara lain :
v Gedung SMP dan SMA yang terpisah
v Mesjid dan Aula Sholat ( SMA )
v Ruang UKS
v Kantin
v Lapangan Basket dan Futsal yang terpisah
v Lingkungan sekolah yang tenang , sehat dan asri

KEGIATAN UNGGULAN :

Untuk mencapai tujuan pendidikan yang melahirkan generasi yang unggul maka sekolah Avicenna Cinere mengembangkan jenis-jenis kegiatan antara lain :
v Community of Reaserch and Study ( CRaS )
v Student Social Responsibility ( SSR )
v Lari Kemerdekaan
v Bintama Dirgantara
v Field Trip ….
v Karya Ilmiah Siswa
v Enterpreneurship Expo
v Studium General

v Forum Siswa (SMP)
v Kaderisasi Siswa Indonesia Pelopor (SMP)
v Pesona Ramadhan
v Festival Budaya
v LDKS
v Lari Kemerdekaan
v KOB
v Proyek Belajar
v Student Performance
v Smart Buisness Competition


INTRA DAN EKSTRAKURIKULER :

Untuk dapat mengembangkan bakat dan minat siswa, maka dikembangkan suatu system kegiatan Intra dan Ekstrakurikuler yang bersertifikasi, yaitu kegiatan intra dan ekstrakurikuler yang memperoleh pengakuan dari lembaga-lembaga terkait. Intra dan Ekstrakurikuler dibagi menjadi kelompok-kelompok peminatan antara lain :
v Sains dan Teknologi ( MIPA dan IT )
v Bahasa
v Patriotisme
v Lingkungan
v Sport
v Art
v Enterpreneurship


MITRA KERJA :

Kami membangun kerjasama dengan lembaga-lembaga pemerintah maupun swasta untuk mengembangkan potensi siswa-siswi kami dalam minat dan bakatnya. Antara lain :
v Depdiknas
v PUSDIKPASSUS TNI AD
v TNI AU Lanud Atang Sandjaja
v PMI
v BTA ( Bimbingan Tes Alumni )
v Medco Energi
v Pusat Pengembangan Bahasa (PPB) UI

GANDHI UJIAN

KETELITIAN
Disetiap Ujian, Biasanya ada peserta yang mengerjakan soal dengan cepat, lalu buru-buru keluar. Entah karena dia pintar atau memang dia gak betah lama-lama menghadapi soal, banyak alasan untuk itu.

Tapi ada juga yang benar-benar memanfaatkan dan memaksimalkan waktu yang diberikan. Alasannya pun beragam, ada yang mengerjakan soal tidur dulu, 15 menit sampai dengan 30 menit, setelah merasa fresh, baru dimulai lagi. Atau mengerjakan beberapa soal, trus istirahat, kemudian baru lanjut lagi. Atau ada yang serius secara suntuk memperhatikan soal, mengutak-atiknya, mengingat-ingat catatan dan buku paketnya atau wajah gurunya, bahkan ada yang mengingat tulisan di papan white board ketika gurunya menerangkan, mereka-reka mana jawaban yang pas.

Kunci dari ujian adalah ketelitian. Walaupun persiapan belajar sudah maksimal, otak encer dalam menyerap pelajaran dan latihan, tapi ketika saat ujian tiba, kita punya kebiasaan untuk terburu-buru mengerjakan soal dan cepat keluar ruangan, maka kita akan mudah terjebak
pada kecerobohan dan kesalahan dalam menjawab soal. Kesalahan kecil bisa menjadi fatal.

Mahatma Gandhi, dalam suatu autobiografinya bercerita tentang masa lalunya ketika masih Sekolah
Menengah. Beliau menulis bahwa ketika masih Sekolah, beliau bukanlah termasuk anak yang pintar dan cepat menangkap pelajaran. Tapi beliau punya kebiasaan untuk selalu teliti dan sabar dalam menjawab soal, baik pada saat latihan maupun ujian. Walaupun dalam kelasnya ada yang lebih pintar darinya, Gandhi dalam raport, peringkatnya selalu lebih tinggi dibanding anak yang pintar tersebut. Kuncinya adalah ketelitian, karena anak yang pintar tersebut punya kebiasaan untuk cepat-cepat menjawab soal dan keluar ruangan lebih cepat. Dan hasilnya adalah kecerobohan, kalaupun nilainya baik, tapi kurang maksimal karena kurang teliti dan sabar. ▼ Avatar Jack
Motivasi yang baik, datang dari dalam diri sendiri.

Monday, 17 March 2008

MUSHALA

“…Apakah kesadaran dan pergaulan kita dengan allah itu merupakan sesuatu yang engkau biarkan berlangsung alamiah, ataukah perlu engkau terjemahkan k dalam rancangan-rancangan budaya? Termasuk di sini, berapa watt-kah kapasitas kesadaran dan pergaulan kita dengan Allah SWT?

Itulah sebabnya, di bagian buku ini aku bercerita hotel. Pada suatu senja, bersama sejumlah kawan aku mencari mushala di sebuah hotel besar internasional di Jakarta. Kami hendak magriban bareng menjelang menghadiri pembukaan Pameran lukisan Kaligrafi di hotel tersebut.

Kami berjalan menerobos bagian-bagian bawah dari hotel itu. Kami melewati lorong-lorong panjang dan berliku-liku. Akhirnya tiba di mushola yang terletak sangat di pojok dan tersembunyi. Kalau sendiri, tak bias kujamin akau akan bias menemukannya.

Seusai shalat, aku hendak berdo’a macam-macam, yang mendadak yang bersuara dalam hatiku adalah keluhan, dan kuucapkan itu perlahan-lahan. “Ya Allah Kekaksihku, apakah Engkau merasa sepi? Engkau disembunyikan di sini, di pojok bawah. Engkau bukan sesuatu yang penting bagi rancangan dan konsep hotel yang mewah ini. Engkau tidak primer. Engkau tidak nomer satu. Engkau tidak disediakan tempat di etalase terpenting dari performance hotel ini. Ketika para arsitek membangun tempat ini, tak ada alokasi atau ingatan tentang-Mu, barangkali.”

“RUmah atau mushala-Mu ini tampaknya juga tidak sejak semula dibangun sebagai mushala. Rumah-Mu ini hanya sekedar sebuah ruangan yang dipaksakan untuk dipakai sebagai tempat shalat, karena kebetulan banyak karyawan hotel ini yang beragama islam. Ya Allah, apakah engkau merasa kesepian? Tidak. Aku tahu engkau tidak kesepian. Engkau tidak hanya bersemayam di mushala ini. Engkau bias aku jumpai dimanapun. Aku bisa menghadap-Mu di bagian manapun dari hotel itu.”

“Tetapi yang aku tangiskan adalah kenapa engkau begitu tidak dianggap penting, bahkan mungkin dianggap tidak ada, oleh mereka yang membangun dan menikmati gedung-gedung di muka bumi-Mu. Padahal tanah ini tanah-Mu. Material apapun yang dipakai untuk membangun hotel ini adalah milik-Mu. JUga semuanya, apa saja dan siapa saja yang menghuni dan berlalu lalang di gedung ini, adalah semata-mata Engkau yang ciptakan dan engkau yang menganugrahkan kepada mereka segala jenis rizqi dan kekayaan-Mu…”

Mungkin aku agak sentimental dengan keluhan semacam ini. Semestinya aku juga bias berpikir bahwa kultur hotel-hotel yang berlaku adalah memang produk dari peradaban sekuler abad ke-20. Tetapi aku juga tidak bias mengganggap bahwa budaya hotel dari kosmos industri dan kapitalisme sekuler ini tidak memiliki sentuhan religius. Karena hamper selalu bias kujumpai The Holly Bible di laci meja kamar-kamarnya.

Harus kita akui juga bahwa ada hotel-hotel yang menyediakan kitab Al-Quran serta tulisan petunjuk kiblat di atap kamar. Bahkan, kini sudah pula berdiri beberapa hotel yang segala sesuatunya dirancang untuk suatu mekanisme kehidupan yang Islami. Segala sesuatu dalam kebudayaan umat manusia memang terus berkembang ke berbagai arah. Semuanya sedang terus melakukan tawar menawar dengan ragam nilai-nilai.

Diatas semua itu aku tetap bersyukur. Meskipun di berbagai hotel berbintang, engkau jumpai mushala hanya bersifat darurat di pojok-pojok, basement, bahkan ruang-ruang bawah tanah dimana kalau kita shalat di atas terdapat slang-slang AC bersilang-silang, sehingga terasa Allah sebegitu dimarjinalkan-kuanjurkan engkau tetap bersyukur. Karena hikmah, karamah, dan maslahah disediakan oleh-NYa disegala macam tempat…”

CAKRA AVATAR

Diambil Dari Secuel Film Seri Avatar, The Legend Of Aang : Guru Patik. Sebuah inspirasi yang tak kering dengan kebijaksanaan dan kaya akan dengan budaya Timur yang cerdas.

PENGERTIAN

Cakra adalah sebuah energi positif, seperti sebuah kolam air yang berundak-undak, air yang tersumbat membuat air dalam kolam bergerak lambat dan cenderung statis, tapi apabila sumbatan kolam dibuka lebih lebar, maka air mengalir dengan baik dan lancar.

CAKRA Þ KOLAM ENERGI Þ JANGAN TERSUMBAT Þ HARUS DIBUKA

Membuka Kebesaran Avatar :

1. CAKRA BUMI
Berhubungan dengan Kepercayaan (trust) dan penghalangnya adalah perasaan Takut (fear). Untuk membuka cakra bumi, tahap pertama yang harus dilakukan, tanyakan dalam hati apa ketakutan terbesar yang ada dalam diri kita. Dan solusi dari ketakutan tersebut adalah menganggapnya hanyalah sebuah ilusi, tekanlah sedalam mungkin perasaan tersebut dan yakinkan bahwa itu hanya ilusi.

2. CAKRA AIR
Memancarkan sebuah semangat dan penghalangnya adalah cemooh, celaan dan hinaan. Ketidak percayaan orang lain terhadap diri kita jangan membuat kita tidak mempercayai diri kita sendiri. Hanya dengan semangat yang kita miliki maka kepercayaan diri akan muncul dengan sendirinya dan dapat berimbas pada kepercayaan orang lain terhadap diri kita.

3. CAKRA API
Berhubungan dengan Perasaan (emotion) dan penghalangnya adalah Malu. Kekecewaan diri yang pernah dialami membuat rasa malu terpupuk dengan subur hingga menghilangkan sebuah perasaan yang positif. Ungkaplah semua rasa Malu yang ada, akui dan biarlah lepas dan pergi.

4. CAKRA ANGIN
Cakra ini berhubungan dengan Hati dan Cinta dan penghalangnya adalah Duka Cita.
Duka cita tentang kehilangan orang yang dicintai, sesuatu yang sangat dicintai. Jawabannya adalah lepaskanlah semua duka cita, simpanlah, yakinlah bahwa suatu saat cinta baru akan muncul kembali. Jangan tenggelam dengan cinta yang telah lalu dan larut.

5. CAKRA SUARA
Berada di Tenggorokan, merupakan cakra kebenaran dan penghalangnya adalah kebohongan. Sebuah kebenaran haruslah diucapkan, disuarakan dan diucapkan dengan lisan. Maka kebenaran harus keluar melalui tenggorokan dan terdengar oleh orang lain.

6. CAKRA CAHAYA
Cakra ini terletak di Tengah-tengah dahi. Merupakan cakra Batin, dan lawan daripadanya adalah Ilusi. Perpecahan yang ada dalam Pikiran, suatu kelompok, atau semua unsur yang ada, sesungguhnya hanyalah Ilusi. Sebenarnya pribadi manusia yang kemudian berkelompok-kelompok dan berbangsa-bangsa adalah satu kesatuan, semua saling berhubungan. Empat elemen, Air, Api, Tanah dan Angin adalah Ilusi, Kita adalah satu kesatuan, karena Kemanusiaan adalah satu.

7. CAKRA ILAHI
Cakra Ilahi adalah sebuah Energi Kosmis, terletak dikepala dan penghalangnya adalah Cinta Duniawi yang berlebihan. Pikirkanlah hal-hal duniawi yang kita cintai, lalu lepaskanlah, seperti air, mengalir ke sungai Kelupaan, Maka energi Kosmis akan mengalir dengan deras kedalam tubuh dan pikiran.

Ditulis ulang untuk berbagi inspirasi dan pencerahan untuk kita semua. Abdul Rojak.

BUKU

Buku ibarat sebuah Kompas, menolong kita keluar dari kebodohan menuju padang pengetahuan yang indah, harum dan berwarna-warni.

Karena WANITA

Perang Troya yang hebat, terjadi hanya karena alasan sepele, wanita. Paris Jatuh cinta pada Hellen, dibawa kabur lalu dimulailah peperangan yang melibatkan banyak bangsa. Mulai goyahnya kerajaan besar Romawi baik di Barat dan Timur, hanya karena memperebutkan hati Cleopatra. Sepele tapi memiliki penguruh yang luar biasa

Thursday, 28 February 2008

KOMUNITAS FIGUR DAN TELADAN

Sebuah komunitas telah lahir, dimulai dari masa lalu untuk menapaki masa depan dengan pasti. seorang figur akan menjadi pedoman, seorang tokoh jadi panduan. Hidup tidak lagi menjadi asing dan terbuang, kini aku punya makna, punya misi, punya kepastian hidup. menjadi figur.