Saturday, 9 May 2009

LINTAS PROVINSI


Menikah adalah akad yang serius, menjadikannya hanya permainan bersiaplah akan murka dan marahnya Allah SWT. Karena ketika pernikahan dipermainkan yang berakibat pada perceraian maka hal tersebut adalah tindakan yang sangat dibenci oleh Allah SWT. Akad perkawinan adalah suatu revolusi sosial yang besar pengaruhnya dalam prilaku manusia sejak itu digagas dan dipraktekkan menjadi suatu budaya sampai dengan sekarang. Akad perkawinan dengan segala etika dan sanksi-sanksi yang mengikutinya, adalah suatu perjanjian yang membuat manusia lebih menghargai nilai-nilai kemanusiaan. Dengan Akad manusia sedikit demi sedikit mulai meninggalkan sifat-sifat kebinatangan yang ada dalam dirinya. Sebelum akad tercipta, manusia dalam hubungan antar lawan jenis melakukan hubungan yang bisa dibilang mirip dengan binatang. Berganti-ganti pasangan adalah biasa, dan garis keturunan yang tidak jelas siapa bapaknya, makanya dulu sebelum ada garis keturunan Patrilineal (berdasarkan bapak) manusia mengenal garis keturunan Matrilineal (berdasarkan Ibu). Sistem Matrilineal terbentuk karena memang hubungan antara laki-laki dengan perempuan tidak memiliki batasan yang jelas, hingga anak yang lahir kedunia hanya mengenal ibunya yang telah melahirkannya, sedangkan bapaknya tidak jelas saking banyaknya hubungan terjadi. Berangkat dari revolusi Akad Nikah yang tercipta dan menjadi suatu budaya dalam sistem Patrilineal. Allah SWT banyak menciptakan hukum dan aturan main bagi manusia, tentang perkawinan beserta aturannya. Entah yang berbentuk cerita keteladanan para nabi atau aturan yang tertulis yang diwahyukan pada segelintir nabi dan menjadi aturan hukum bersama.

Sebagai bahan yang terus mengingatkan, Allah SWT pernah mewahyukan pada Nabi Musa dalam Sepuluh Perintah Tuhan, pada point ke 6 Jangan Berzinah dan ke 9, Jangan Mengingini Isteri Sesamamu. Hal ini mengingatkan bahwa pada zaman itu dan mungkin sekarang pun masih sering terjadi, banyak kasus perzinahan dilakukan dan mengingini isteri orang lain menjadi suatu prilaku. Dan untuk meredakan dan meredam hasrat binatang tersebut maka wahyu itu turun.
Memang dalam jargon dan fakta keseharian, manusia punya kecenderungan yang aneh dan liar, Rumput tetangga lebih hijau daripada rumput halamannya sendiri. Dengan alasan jenuh, bosan atau permasalahan rumah tangganya, hal tersebut menjadi alasan untuk memulai dengan curhat pada pasangan yang lain, dari curhat, sering bertemu, tumbuh rasa saling membutuhkan dan saling melengkapi, bila tidak bertemu sehari saja seaka-akan ada yang kurang, dari sinilah muncul benih cinta yang baru, pasangan yang lama terabaikan, dengan semua hasrat dan keinginan liar tersebut mereka mulai mencari-cari alasan agar rumah tangga yang lama tetap eksis dan tidak pecah, maka kebohongan menjadi solusi agar semua dapat terengkuh sekaligus. Sampai di sini satu kejahatan memunculkan kejahatan yang lain, satu dosa dilakukan maka dosa yang berikut akan mengikutinya. Tak terasa terus menumpuk, menekan jiwa, menumpulkan hati, mengotoricermin diri yang pada awal kelahiran manusia sebenarnya bening, putih, bersih.

Karena itu dibutuhkan keberanian besar untuk berkata “tidak!!” pada penyelewengan. Sekali berani bermain api, siap-siap lah terbakar. Dan Islam sendiri punya formula yang jitu agar semua keinginan dan hasrat yang tidak terkendali dapat disalurkan dengan baik.
Disinilah letak pentingnya bagi kita untuk membuka tabir rahasia puasa sebagai salah satu bagian terpenting dari Rukun Islam.Dr. Yusuf Qardhawi dalam kitabnya Al Ibadah Fil Islam mengungkapkan ada beberapa rahasia puasa yang bisa kita buka untuk selanjutnya bisa kita rasakan kenikmatannya dalam menjalankan ibadah itu.

MENGUATKAN JIWA
Dalam hidup hidup, tak sedikit kita dapati manusia yang didominasi oleh hawa nafsunya, lalu manusia itu menuruti apapun yang menjadi keinginannya meskipun keinginan itu merupakan sesuatu yang bathil dan mengganggu serta merugikan orang lain. Karenanya, di dalam Islam ada perintah untuk memerangi hawa nafsu dalam arti berusaha untuk bisa mengendalikannya, bukan membunuh nafsu yang membuat kita tidak mempunyai keinginan terhadap sesuatuyang bersifat duniawi. Manakala dalam peperangan ini manusia mengalami kekalahan, malapetaka besar akan terjadi karena manusia yang kalah dalam perang melawan hawa nafsu itu akan mengalihkan penuhanan dari kepada Allah SWT sebagai Tuhan yang benar kepada hawa nafsu yang cenderung mengarahkan manusia pada kesesatan. Allah SWT memerintahkan kita memperhatikan masalah ini dalam firman-Nya yang artinya: Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya. (QS 45:23)

Dengan ibadah puasa, maka manusia akan berhasil mengendalikan hawa nafsunya yang membuat jiwanya menjadi kuat, bahkan dengan demikian, manusia akan memperoleh derajat yang tinggi seperti layaknya malaikat yang suci dan ini akan membuatnya mampu mengetuk dan membuka pintu-pintu langit hingga segala doanya dikabulkan oleh Allah Swt, Rasulullah SAW bersabda yang artinya: Ada tiga golongan orang yang tidak ditolak doa mereka: orang yang berpuasa hingga berbuka, pemimpin yang adil dan doa orang yang dizalimi. (HR. Tirmidzi)

MENDIDIK KEMAUAN
Puasa mendidik seseorang untuk memiliki kemauan yang sungguh-sungguh dalam kebaikan, meskipun untuk melaksanakan kebaikan itu terhalang oleh berbagai kendalaPuasa yang baik akan membuat seseorang terus mempertahankan keinginannya yang baik, meskipun peluang untuk menyimpang begitu besar. Karena itu, Rasulullah Saw menyatakan: Puasa itu setengah dari kesabaran. Dalam kaitan ini, maka puasa akan membuat kekuatan rohani seorang muslim semakin prima. Kekuatan rohani yang prima akan membuat seseorang tidak akan lupa diri meskipun telah mencapai keberhasilan atau kenikmatan duniawi yang sangat besar, dan kekuatan rohani juga akan membuat seorang muslim tidak akan berputus asa meskipun penderitaan yang dialami sangat sulit.

Sampai disini mari kita introspeksi diri kembali selama ini, sudah sampai sejauh mana arah perjalanan hidup kita. Sudah baikkah, atau malah semakin buruk.
Pepatah Latin memang pernah bilang, Mens sana in corpore sano, bahwa di dalam jiwa yang sehat terdapat badan yang sehat, atau sebaliknya di dalam badan yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Bagaimana badan bisa sehat secara sempurna bila jiwa kita tersesat dalam penyelewengan menuhankan nafsu semata. Hingga Allah SWT selalu wanti-wanti agar manusia selalu mendirikan shalat, karena dalam kandungan shalat terdapat hikmahyang luar biasa.

Firman Allah SWT :
Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat lain) Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan (al-‘Ankabut : 45) 29:45
Dirikan Shalat, dalam pengertian yang lebih luas kata mendirikan shalat punya arti kata yang mendalam dari sekedar mengerjakan shalat secara fisik, berdiri, ruku, dan sujud. Mendirikan disini memiliki konsekuensi dan pemahaman filosofi yang mendalam, hingga setiap niat yang terucap, setiap bacaan yang dilafazkan beserta gerakan yang dilakukan adalah suatu ikatan yang saling kait mengkait. Dan hal tersebut berujung pada banyak hal, bukan hanya hubungan yang vertikal pada Allah saja tapi juga memiliki imbas pada hubungan horisontal pada sesama manusia. Kalau masih saja ada umat Islam yang melanggar perintah Allah SWT, menghianati nilai-nilai kemanusian, seperti korupsi, membunuh, memperkosa, berzinah dst, maka bisa dikatakan orang tersebut jauh dari mendirikan shalat.

Firman Allah SWT yang lain :
Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia- nyiakan shalat dan memperturutkanhawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan (Maryam: 59)19:59Banyak cara untuk tetap setia pada pasangan yang kita miliki, yang sudah diakadkan dan disaksikan oleh banyak pihak. Kalau semua kisah, teladan para nabi, dan firman Allah SWT kemudian hanya sekedar tahu dan berlalu. Carilah informasi sebanyak mungkin tentang baik buruknya sebuah penyelewengan, kalau itupun tidak menyadarkan kita, lakukan reorientasi, carilah sudut pandang yang lain dalam melihat pasangan kita, baik dan buruknya. Kenanglah masa lalu kita, ketika kita pertama kali bertemu dan memutuskan untuk jatuh cinta padanya. Ilustrator, Heidy Asrofi.
Depok, 8 Mei 2009

No comments: